Bagaimana Seharusnya Skripsi Dibuat dan Dihargai.. Soft Copy Mungkin Menjadi Solusi..!!!


Setelah heboh dengan foto menyayat hati para mahasiswa karena ribuan skripsi yang susah payah dibuat dengan biaya, waktu, dan tenaga yang tidak sedikit dibuang begitu saja oleh pihak kampus.

Muncullah gagasan mengenai Alangkah Baiknya  Skripsi Sekarang Berbentuk Soft Copy. Untuk menghindari masalah ini terulang kembali diwaktu dan tempat yang lain.

Serta akan mempermudah penyimpanan dan pengeditan apabila terjadi kesalahan, karena seringkali satu skripsi harus membuang banyak kertas karena kesalahan penulisan atau kesalahan konsep sebelum skripsi dinyatakan sah dan lulus dari tim penguji oleh dosen yang bersangkutan.

Diketahui, ribuan jilid tugas akhir mahasiswa itu merupakan milik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan. Pihak kampus mengklaim, keterbatasan tempat menjadi salah satu alasan mereka harus membuang skripsi milik mahasiswanya.

Kepala Perpustakaan Umum UIN Alaudin Quraisy Muthar, mengakui, tumpukan skripsi dalam foto-foto yang beredar di media sosial adalah benar milik mereka, namun sudah menjamur dan tidak bisa dibaca lagi.

"Skripsi-skripsi itu dimusnahkan karena ada proses digitalisasi agar koleksi-koleksi skripsi yang baru bisa dimasukkan ke perpustakaan dan skripsi yang lama bisa terjaga kontennya," ujar Quraisy, belum lama ini.

Sementara itu, menurut Rektor Universitas Hasanudian (Unhas), Dwia A Tina Palubuhu, perguruan tinggi sudah sepatutnya mengubah skripsi dalam bentuk soft copy, apalagi sekarang eranya serba digital. Langkah ini juga mencegah kampus kehabisan tempat untuk menyimpan skripsi.

"Namun bukan berarti semuanya harus berbentuk digital, skripsi dalam bentuk hard copy juga masih diperlukan; misalnya untuk bimbingan. Nah, kalau sudah jadi baru berbentuknya digital," tutur Dwia ketika berbincang dengan Okezone, Senin (7/3/2016).

Dwia mengklaim, Unhas sudah mengubah bentuk skripsi menjadi soft copy sejak angkatan 2006. Dengan begitu, perpustakaan kampus hanya menyimpan hard copy skripsi yang dibuat angkatan 2005 dan di bawahnya.

"Nah, untuk yang itu memang ada penyimpanannya sendiri. Itu kan seperti karya-karya tua, ya," tambahnya.


Menristekdikti M Nasir menegaskan, kampus seharusnya tidak membuang skripsi buatan mahasiswa mereka. Idealnya, pengelola kampus mendigitalisasi skripsi sebagai basis data.

"Namun, skripsi tersebut harus dihanguskan, sehingga tidak bisa disadur oleh seseorang. Kan kalau dibuang bisa dijiplak orang," tegasnya. Okezone.com



x

0 Response to "Bagaimana Seharusnya Skripsi Dibuat dan Dihargai.. Soft Copy Mungkin Menjadi Solusi..!!!"

Post a Comment