Mengenal Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita (POINT OF VIEW)

Selamat Siang Sahabat Pembaca Semua..


Kali ini saya akan berbagi informasi dan membahas tentang Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Bagian POINT OF VIEW.



POINT OF VIEW

Bennison Gray membedakan pencerita menjadi pencerita orang pertama dan pencerita orang ketiga.

1.      Pencerita orang pertama (akuan).
Yang dimaksud sudut pandang orang pertama adalah cara bercerita di mana tokoh pencerita terlibat langsung mengalami peristiwa-peristiwa cerita. Ini disebut juga gaya penceritaan akuan.Gaya penceritaan akuan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.      pencerita akuan sertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencnerita menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut;
b.     pencerita akuan taksertaan, yaitu pencerita akuan di mana pencerita tidak terlibat menjadi tokoh sentral dalam cerita tersebut.

2.      Pencerita orang ketiga (diaan).

Yang dimaksud sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang bercerita di mana tokoh pencnerita tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. Sudut pandang orang ketiga ini disebut juga gaya penceritaan diaan. Gaya pencerita diaan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.      pencerita diaan serba tahu, yaitu pencerita diaan yang tahu segala sesuatu tentang semua tokoh dan peristiwa dalam cerita. Tokoh ini bebas bercerita dan bahkan memberi komentar dan penilaian terhadap tokoh cerita.
b.     pencerita diaan terbatas, yaitu pencerita diaan yang membatasi diri dengan memaparkan atau melukiskan lakuan dramatik yang diamatinya. Jadi seolah-olah dia hanya melaporkan apa yang dilihatnya saja.

Kadang-kadang orang sulit membedakan antara pengarang dengan tokoh pencerita. Pada prinsipnya pengarang berbeda dengan tokoh pencerita. Tokoh pencerita merupakan individu ciptaan pengarang yang mengemban misi membawakan cerita. Ia bukanlah pengarang itu sendiri.

Jakob Sumardjo membagi point of view menjadi empat macam, yaitu

a.         sudut penglihatan yang berkuasa (omniscient point of view). pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. ia tahu segalanya;
b.         sudut penglihatan obyektif (objective point of view). pengarang serba tahu tetapi tidak memberi komentar apapun. pembaca hanya disuguhi pandangan mata, apa yang seolah dilihat oleh pengarang;
c.         point of view orang pertama. pengarang sebagai pelaku cerita;
d.        point of view peninjau. pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. seluruh kejadian kita ikuti bersama tokoh ini.



Menurut Harry Shaw, sudut pandang dalam kesusastraan mencakup

a.       sudut pandang fisik. yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan waktu dan ruang yang digunakan pengarang dalam mendekati materi cerita;
b.      sudut pandang mental. yaitu sudut pandang yang berhubungan dengan perasaan dan sikap pengarang terhadap masalah atau peristiwa yang diceritakannya;
c.       sudut pandang pribadi. adalah sudut pandang yang menyangkut hubungan atau keterlibatan pribadi pengarang dalam pokok masalah yang diceritakan. sudut pandang pribadi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pengarang menggunakan sudut pandang tokoh sentral, pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, dan pengarang menggunakan sudut pandang impersonal (di luar cerita).

Menurut Cleanth Brooks, fokus pengisahan berbeda dengan sudut pandang. Fokus pengisahan merupakan istilah untuk pencerita, sedangkan sudut pandang merupakan istilah untuk pengarang. Tokoh yang menjadi fokus pengisahan merupakan tokoh utama cerita tersebut. Fokus pengisahan ada empat, yaitu

a.       tokoh utama menyampaikan kisah dirinya;
b.      tokoh bawahan menyampaikan kisah tokoh utama;
c.       pengarang pengamat menyampaikan kisah dengan sorotan terutama kepada tokoh utama;
d.      pengarang serba tahu.

Demikianlah pembahasan kali ini tentang Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Bagian POINT OF VIEW.



Semoga Bermanfaat.. 


x

0 Response to "Mengenal Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita (POINT OF VIEW)"

Post a Comment