Selamat Siang Sahabat Pembaca Semua..
Kali ini saya akan berbagi informasi dan
membahas tentang Alat Peraga Yang
Digunakan Pada Kegiatan Mendongeng untuk meningkatkan penghayatan dan daya
tarik pendengar.
Mendongeng atau bercerita adalah kegiatan yang sangat menarik dan bermanfaat bagi anak-anak.
Dari kegiatan bercerita tersebut kita bisa
melatih nalar dan cara berfikir seorang anak.
Melatih daya ingat dengan alur cerita dan
tokoh yang bermain didalamnya.
Serta menyisipkan nasehat tentang bagaimana
perbuatan yang berdampak baik pada kehidupan, dan mengenal bagaimanakerugian
apabila melakukan perbuatan yang buruk.
Mendongeng atau Bercerita akan lebih menarik
dan lebih hidup apabila menggunakan alat Peraga.
Ada beberapa teknik alat peraga yang dapat digunakan antara lain :
Peraga Gambar
Peraga Gambar
Alat peraga gambar bisa terdiri dari ; gambar seri, gambar lepas, gambar planel dll. Cara menggunakan Peraga Gambar adalah :
1.
Pilihlah gambar yang bagus
sesuai isi cerita berukuran agak besar, dicetak dalam kertas relatif tebal,
memiliki tata warna yang indah dannmenarik,
2.
Urutkan gambar terlebih
dahulu, kuasai dengan baik detail cerita yang dikandungi oleh gambar dalam
setiap lembarnya.
3.
Perlihatkan gambar pada
anak secara merata sambil terus bercerita, gambar harus selalu menghadap anak.
4.
Sinkronkan cerita dengan
gambar, hati-hati jangan salah mengambil gambar.
5.
Gambar dalam posisi kiri
atau di dada, dan tidak menutup wajah guru.
6.
Jika perlu gunakan telunjuk
untuk menunjukkan objek tertentu dalam gambar demi kejelasan seperti menunjuk
gambar binatang, pohon, atau benda lain.
7.
Sambil bercerita,
perhatikanlah reaksi anak, amati apakah mereka memperhatikan gambar atau tidak.
Cara menggunakan Peraga Read a Story Read Aloud Story adalah;
1.
Bacalah terlebih dahulu
sebelum dibacakan didepan anak-anak pastikan tempat duduk didepan agar dapat
dilihat dari berbagai arah
2.
Sampaikan tata tertib
selama mendengar cerita jangan terpaku pada buku perhatikan juga reaksi
anak-anak pada saat membacakan buku
3.
Sebutkan identitas buku,
seperti judul dan pengarang supaya anak-anak belajar menghargai karya orang
lain
4.
Pegang buku disamping kiri
bahu, bersikap tegak lurus ke depan
5.
Bacalah dengan lambat
dengan kualitas tutur yang lebih dramatis daripada penuturan biasanya
6.
Saat tangan kanan menunjuk
gambar, arah pehatian disesuaikan dengan urutan cerita
7.
Tetaplah bercerita pada
saat tangan membuka halaman berikutnya
8.
Pada bagian-bagian
tertentu, berhentilah sejenak untuk memberikan komentar, atau untuk memberikan
kesempatan anak berkomentar
9.
perhatikan semua anak dan
berusahalah untuk menjalin kontak mata dengan mereka, cek apakah mereka masih
berminat menyimak cerita atau sudah mulai menujukkan kebosanan
10. Sering-seringlah berhenti
untuk menunjukkan gambar-gambar dalam buku pada anak, dan pastikan semua anak
dapat melihat gambar tersebut
11. Pastikan semua jari selalu
dalam posisi siap untuk membuka halaman selanjutnya
12. Lakukan pembacaan sesuai
rentang atensi anak. Jangan bercerita lebih dari 10 menit
13. Libatkan anak dalam cerita
supaya terjalin komunikasi kesemua arah anak.
Boneka
1.
Boneka yang dapat digunakan
dalam mendongeng adalah ; Boneka gagang, tempel, gantung dan tangan.
2.
Jarak boneka tidak terlalu
dekat dengan mulut pencerita
3.
Maksimalkan latar pada
bgian depan dan belakang, bagian depan depan diisi dengan hiasan kecil yang
menyerupai wujud asli, seperti rumput, bunga-bunga kecil dan bagian belakang
diisi dengan gambar-gambar yang relatif permanen seperti gunung rumah-rumahan,
gedung, gua, sawah atau hutan. Dapat dilengkapi pula dengan hiasan hidup
seperti daun dan ranting.
4.
Tutup bagian depan dan
bawah dengan kain, kayu atau gambar bagian depan bawah berfungsi sebagai
penutup gerak pencerita sehingga perhatian anak dapat tertuju sepenuhnya pada
panggung dan boneka.
5.
Jika memungkinkan, sediakan
peralatan tambahan seperti tape recorder. Jika memungkinkan pula, hadirkan
musik pengiring lagu yang dapat dimanfaatkan ketika tokoh menyanyikan lagu
bersama anak.
6.
Sandiwara boneka dangan
panggung memerlukan dua orang. Satu sebagai pencerita utama, satu sebagai
pencerita pendukung yang merangkap sebagi operator music
7.
Manfaatkan musik pengiring
dan penegas (disamping musik pembuka dan penutup) untuk menghidupkan latar
cerita, sekaligus sebagai pembangkit suasana dramatik.
Papan Planel
1.
Siapkan gambar sesuai
dengan cerita. Buatlah gambar semenarik mungkin
2.
Tempelkan gambar tersebut
pada papan planel tepat ditengah anak, agar terlihat semua anak
3.
Siapkan alat penunjuk
gambar, dan manfaatkan sebagai pemandu cerita
4.
Setiap mulai bercerita,
jangan salah menyebutkan nama tokoh dan menunjukkannya pada gambar
5.
Setelah digunakan, gambar
yang telah diceritakan segera dilipat ke belakang atau ditumpuk dengan rapi
6.
Sesekali adakan dialog
dengan anak-anak
7.
Libatkan anak dalam
penghayatan karkter tokoh dengan cara menirukan arakter bersama-sama mereka
8.
Tambahkan lagu-lagu jika
perlu agar tercipta suasana senang dan gembira
9.
Pastikan anak-anak tetap
memperhatikan gambar dan ekspresi guru dengan baik
10. Apabila ada waktu dan
dipandang perlu, susun kembali gambar di papan planel, dan mintalah anak-anak
untuk menceritakan kembali dengan bahasa mereka sendiri.
Indikator Keberhasilan dalam Bercerita
1.
Anak-anak tenang,
memperhatikan sungguh-sungguh, tidak kesibukan sendiri, tidak sibuk berbicara
dengan teman, atau memperhatikan guru dengan serius.
2.
Anak-anak rileks, ceria dan
tersenyum gembira, tidak bereaksi terlalu berlebihan
3.
Anak-anak memberikan reaksi
verbal yang berisi menerimaan menanggapi cerita dengan logis
4.
Anak-anak tidak terlihat
berpikir terlalu keras, terlihat santai dan tidak jenuh
5.
Anak-anak melihat kepada
guru, diam ketika guru bercerita, dan dapat menjawab pertanyaan cerita, serta
mampu memberikan tanggapan terhadap pertanyaan tentang cerita.
6.
Setelah selesai cerita
anak-anak antusias membicarakan cerita yang disampaikan guru dengan
teman-temannya. dan terjadi perubahan perilaku sesuai dengan nilai moral yang
disampaikan dalam cerita.
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Alat
Peraga Yang Digunakan Pada Kegiatan Mendongeng untuk meningkatkan
penghayatan dan daya tarik pendengar.
Semoga Bermanfaat..
0 Response to "Alat Peraga Yang Digunakan Pada Kegiatan Mendongeng"
Post a Comment