Selamat Siang Sahabat Pembaca Semua..
Kali ini saya akan berbagi informasi dan
membahas tentang Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Bagian Alur.
ALUR
Alur
adalah urutaan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Urutan peristiwa
dapat tersusun berdasarkan tiga hal, yaitu
a.
berdasarkan urutan waktu terjadinya. alur dengan susunan peristiwa berdasarkan
kronologis kejadian disebut alur linear;
b.
berdasarkan hubungan kausalnya/sebab akibat. alur berdasarkan hubungan
sebab-akibat disebut alur kausal;
c.
berdasarkan tema cerita. alur berdasarkan tema cerita disebut alur tematik.
STRUKTUR ALUR
Setiap
karya sastra tentu saja mempunyai kekhususan rangkaian ceritanya. Namun
demikian, ada beberapa unsur yang ditemukan pada hampir semua cerita.
Unsur-unsur tersebut merupakan pola umum alur cerita. Pola umum alur cerita
adalah
a.
bagian awal
1.
paparan (exposition)
2.
rangkasangan (inciting moment)
3.
gawatan (rising action)
b.
bagian tengah
4.
tikaian (conflict)
5.
rumitan (complication)
6.
klimaks
c.
bagian akhir
7.
leraian (falling action)
8.
selesaian (denouement)
BAGIAN AWAL ALUR
Jika cerita
diawali dengan peristiwa pertama dalam urutan waktu terjadinya, dikatakan bahwa
cerita itu disusun ab ovo. Sedangkan
jika yang mengawali cerita bukan peristiwa pertama dalam urutan waktu kejadian
dikatakan bahwa cerita itu dudun in
medias res.
Penyampaian
informasi pada pembaca disebut paparan atau eksposisi. Jika urutan konologis kejadian yang disajikan
dalam karya sastra disela dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya, maka dalam
cerita tersebut terdapat alih balik/sorot balik/flash back.
Sorot balik
biasanya digunakan untuk menambah tegangan/gawatan, yaitu ketidakpastian yang
berkepanjangan dan menjadi-jadi.
Dalam membuat
tegangan, penulis sering menciptakan regangan, yaitu proses menambah ketegangan
emosional, sering pula menciptakan susutan, yaitu proses pengurangan
ketegangan. Sarana lain yang dapat digunakan untuk menciptakan tegangan adalah
padahan (foreshadowing), yaitu penggambaran peristiwa yang akan terjadi.
BAGIAN TENGAH ALUR
Tikaian adalah
perselisihan yang timbul sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan.
Perkembangan dari gejala mula tikaian menuju ke klimaks cerita disebut rumitan.
Rumitan mempersiapkan pembaca untuk menerima seluruh dampak dari klimaks.
Klimaks adalah puncak konflik antartokoh cerita.
BAGIAN AKHIR ALUR
Bagian
sesudah klimaks adalah leraian, yaitu peristiwa yang menunjukkan perkembangan
peristiwa ke arah selesaian. Selesaian adalah bagian akhir atau penutup cerita.
Dalam
membangun peristiwa-peristiwa cerita, ada beberapa faktor penting yang perlu
diperhatikan agar alur menjadi dinamis. Faktor-faktor penting tersebut adalah.
a.
faktor kebolehjadian (pausibility). Yaitu peristiwa-peristiwa cerita sebaiknya
meyakinkan, tidak selalu realistik tetapi masuk akal. Penyelesaian masalah pada
akhir cerita sesungguhnya sudah terkandung atau terbayang di dalam awal cerita
dan terbayang pada saat titik klimaks;
b.
faktor kejutan. Yaitu peristiwa-peristiwa sebaiknya tidak dapat secara langsung
ditebak/dikenali oleh pembaca;
c.
faktor kebetulan. Yaitu peristiwa-peristiwa tidak diduga terjadi, secara
kebetulan terjadi.
Kombinasi atau variasi ketiga faktor tersebutlah yang
menyebabkan peristiwa-peristiwa cerita menjadi dinamis.
Selain itu ada hal
yang harus dihindari dalam alur, yaitu lanturan atau digresi. Lanturan atau
digresi adalah peristiwa atau episode yang tidak berhubungan dengan inti cerita
atau menyimpang dari pokok persoalan yang sedang dihadapi dalam cerita.
MACAM ALUR
Pada umumnya orang
membedakan alur menjadi dua, yaitu alur maju dan alur mundur. Yang dimaksud
alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu
kejadian.
Sedangkan yang
dimaksud alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai
dengan urutan waktu kejadian.
Pembagian seperti
itu sebenarnya hanyalah salah satu pembagian jenis alur yaitu pembagian alur
berdasarkan urutan waktu. Secara lebih lengkap dapat dikatakan bahwa ada tiga
macam alur, yaitu
a.
alur berdasarkan urutan waktu
b.
alur berdasarkan urutan sebab-akibat
c.
alur berdasarkan tema. Dalam cerita yang beralur tema setiap peristiwa
seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita
tersebut masih dapat dipahami.
Dalam hubungannya dengan alur, ada beberapa istilah lain
yang perlu dipahami. Pertama, alur bawahan. Alur bawahan adalah alur cerita
yang ada di samping alur cerita utama. Kedua, alur linear. Alur linear adalah
rangkaian peristiwa dalam cerita yang susul-menyusul secara temporal.
Ketiga, alur balik. Alur balik sama dengan sorot balik
atau flash back. Keempat, alur datar. Alur datar adalah alur yang tidak dapat
dirasakan adanya perkembangan cerita dari gawatan, klimaks sampai selesaian.
Kelima, alur menanjak.
Alur menanjak adalah alur yang jalinan peristiwanya
semakin lama semakin menanjak atau rumit.
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Unsur-Unsur
Intrinsik Dalam Cerita Bagian Alur.
Semoga Bermanfaat..
0 Response to "Mengenal Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita (Alur)"
Post a Comment