Selamat
Siang Pembaca Sekalian..
1.
Gerakan
Perorangan – Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap – GERAK. Pelaksanaanya :
Pada aba-aba pelaksanaan
badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk
sudut 60…,
Lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut
ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak
dinaikkan,
Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan
menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan
celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata
memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping
kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah
pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan
dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di
antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau
atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka
atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera
mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap
istirahat.
b) Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan
mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke sikap
istirahat di tempat.
c) Maksud dari sikap siap terakhir ini adalah sebagai jawaban
tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.
1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan
kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu
kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap
ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah
tempat masing-masing meluruskan diri
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah
meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke
samping dengan tidak mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1
(satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua)kepalan tangan dan setelah lurus
menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan
lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang
kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada
dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan
dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan
kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang
berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup. Dengan demikian
dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada di smaping.
b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d. Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di
pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri
disebelahnya,
Pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang,
empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada
aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka
ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan – GERAK
Pelaksanaannya:
1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya
meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah
dua kepalan tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu
lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan memalingkan kepala
kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat
ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari
penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota
tetap dalam sikap sempurna.
5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan
berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.
6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada
paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
1.
Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki
kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan
berpindah ke kaki kiri/kanan.
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri
90°
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b) Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki
kanan/kiri
2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang
(lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180°
3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
· Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki
dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
· Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki
kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara
dihentikan.
d) Cara berkumpul
Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul – MULAI
Pelaksanannya :
1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang
yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih.
Contoh:
Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai
penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi :
Gatot sebagai penjuru.
2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih
± 4 langkah
3) Setelah aba-aba pelaksanaan MULAI diberikan pelatih, maka
orang-orang lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan
diri seperti pada waktu lencang kanan.
4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah
lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini
penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan
kembali ke sikap sempurna.
e) Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat – GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala, keadaan berhenti)
1) Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan
kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima
jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari
tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2) Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap
sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi hormat.
3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah
mengenai pinggir klep.
4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus
diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
Sumber/ Referensi :
1. Pedoman
Penyelenggaraan Paskibraka – Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris – Pusdiklat TNI-AD
Demikianlah
Informasi Tentang Panduan dan Peraturan Lengkap Latihan Keterampilan Baris Ber Baris (Gerak Per Seorangan)
Semoga Bermanfaat...
0 Response to "Panduan dan Peraturan Lengkap Latihan Keterampilan Baris Ber Baris (Gerak Per Seorangan)"
Post a Comment