Selamat Siang Sahabat Pembaca Semua..
Kali ini saya akan berbagi informasi dan
membahas tentang Cara Membedakan Kalimat Langsung Dan Tidak Langsung.
Kalimat Langsung merupakan sebuah kalimat
hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang
dikatakannya.
Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
a. pengiring/kutipan
b. kutipan/pengiring
c. kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “ disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang
memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tak langsung merupakan ragam kalimat
berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya
diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber
tersebut.
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk,
supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat
berita.
Contoh :
Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ayah untuk makan
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor Ayah!” (pengiring/kutipan).
2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi
kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
tertangkap. (kutipan/pengiring).
3. “Siapakah biang keladi bom Bali
itu?” tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “
disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Cara
Membedakan Kalimat Langsung Dan Tidak Langsung.
Semoga Bermanfaat..
0 Response to "Cara Membedakan Kalimat Langsung Dan Tidak Langsung"
Post a Comment